1. PERINTAH
MUSYAWARAH
Bacalah
ayat-ayat dibawah ini dengan tartil perhatikan tajwid dan kefasihanmu lakukan
selama 5 – 10 menit sebelum memulai pelajaran agama islam.
- Surat Ali Imran 159 tentang perintah musyawarah.
Artinya :
”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
Ayat diatas
menjelaskan bahwa dengan adanya rahmat Allah swt, Nabi Muhamad saw, berlaku
lemah lembut, tidak bersikap dan berperilaku keras dan kasar. Selain itu dalam
pergaulan beliau senantiasa memberi maaf terhadap orang yang berbuat salah
serta memohonkan ampun kepada Allah terhadap kesalahan-kesalahan orang yang
menyalahi beliau. Rasulullah juga senantiasa bermusyarawarah dengan para
sahabatnya tentang hal-hal yang perlu dimusyawarahkan.Keluhuran budi Rasulullah
inilah yang menarik simpati orang lain, tidak hanya kawan bahkan lawanpun
menjadi tertarik sehingga mau masuk islam.
Penekanan
isi ayat ini adalah perintah musyawarah tidak hanya untuk nabi saja
tetapi juga untuk semua orang.
Musyawarah
berasal dari kata ”syawara” secara bahasa artinya adalah mengeluarkan madu dari
sarang lebah. Sedangkan arti menurut istilah ialah : perundingan antar pribadi
atau golongan mengenai suatu masalah atau beberapa masalah, dengan maksud untuk
mengambil keputusan atau kesepakatan bersama.
Dalam
bermusyawarah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut :
a.
Musyawarah dilandasi dengan hati yang bersih
b.
Bermusyawarah dalam hal-hal yang baik atau tidak mengarah kepada perbuatan dosa
dan kejahatan.
c. Bersikap
dan berperilaku yang baik misalnya : saling menghargai dan menghormati, berkata
yang sopan, tidak memaksakan kehendak dan lain-lain.
d. Berlapang
dada, bersedia memberi maaf dan meminta maaf apabila ada kesalahan.
e. Terhadap
hasil yang sudah disepakati kita laksanakan bersama dan kita pasrah atau
bertawakkal kepada Allah swt.
- Surat Asy Syuura 38 tentang pentingnya musyawarah.
Artinya :
”Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan
shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan
mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.”
QS. Asy
Syura 38 diatas menjelaskan sifat-sifat orang yang beriman yang akan
memasuki surga Yaitu :
a.
Senantiasa melaksanakan perintah Allah swt, dan meninggalkan larangannya.
b. Disiplin
dalam mengerjakan sholat.
c. Selalu
bermusyawarah dalam hal-hal yang perlu dimusyawarahkan.
d.
Menafkahkan sebagian rizki yang telah dikaruniakan oleh Allah swt. Untuk
hal-hal yang diridloiNya.
Musyawarah
termasuk salah satu sifat orang yang beriman, hal ini perlu diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari seorang muslim terutama dalam hal-hal yang memang perlu
dimusyawarahkan, misalnya : Hal yang sangat penting, sesuatu yang ada
hubungannya dengan orang banyak / masyarakat, pengambilan keputusan dan
lain-lain.
Dalam
kehidupan bermasyarakat musyawarah sangat penting karena :
a.
Permasalahan yang sulit menjadi mudah karena dipecahkan oleh orang banyak
lebih-lebih kalau yang membahas orang yang ahli.
b. Akan
terjadi kesepahaman dalam bertindak.
c.
Menghindari prasangka yang negatif, terutama masalah yang ada hubungannya
dengan orang banyak
d. Melatih
diri menerima saran dan kritik dari orang lain
e. Berlatih
menghargai pendapat orang lain.